Kekurangan pupuk yang serius
Salah satu persoalan yang kurang diketahui mengenai sektor pertanian di Korea Utara, adalah sulitnya mendapatkan pupuk untuk meningkatkan hasil panen.
Sebuah surat dari Kim Jong-un pada 2014 menuliskan peringatan kepada pimpinan sektor pertanian bahwa mereka harus menemukan sumber alternatif dari pupuk yang mudah didapatkan.
"Gunakan semua sumber kotoran seperti kotoran hewan domestik, kotoran manusia, kompos, dan parit tanah [ekstrasi dari bawah permukaan tanah]," tulis Kim Jong-un dalam surat yang dipublikasi oleh kantor berita negara KCNA.
Negara ini tidak mampu mencukupi kebutuhan sendiri dalam produksi pupuk, dan menurut Nikkei Asia pada Februari, salah satu pabrik terbesar yang memproduksi, di antaranya, pupuk, harus tutup karena kekurangan bahan pokok.
Pabrik ini tutup disebabkan penutupan perbatasan dengan mitra dagang terbesar Korea Utara yaitu China pada Januari 2020, karena pandemi Covid-19.
Perdagangan sangat dibatasi oleh sanksi
Sanksi ekonomi internasional membuat perdagangan dengan negara-negara lainnya menjadi sangat terbatas.
Total ekspor China ke Korea Utara berkisar US$2.5 - US$3.5 miliar dalam beberapa tahun terakhir. Tapi tahun lalu, nilai ekspor kurang dari US$500 juta, menurut data bea cukai resmi China.
Tangkapan foto satelit di wilayah perbatasan Korea Utara-China (Sinuiju dan Dandong) menunjukkan berkurangnya arus lalu lintas kendaraan dibandingkan dengan 2019.
Hal ini menjadi bukti yang menunjukkan bahwa perbatasan ini telah ditutup untuk perdagangan, menurut laporan dari according to a report by the Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Penelitian ini mencatat lebih dari 100 kendaraan lalu lalang di area perbatasan bea cukai pada 2019 - tapi hanya ada 15 kendaraan pada Maret 2021.
Namun, lebih banyak gerbong yang terlihat pada bulan Maret dibandingkan dengan foto yang diambil dua tahun lalu di lokasi yang sama. Hal ini membawa peneliti meyakini banyak perdagangan yang mungkin dilanjutkan.
Sejak itu, tak ada indikasi perbatasan ini akan dibuka dalam waktu dekat, menurut pengamat Korea Utara.