BOJONEGORO - Dampak pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM Darurat ternyata tak selamanya negatif. Di Kabupaten Bojonegoro terdapat kisah pelaku UMKM penjual kue nan unik yang justru meraup untung di masa PPKM darurat.
Dadar gulung polkadot aneka warna - warni menjadi jualan pelaku UMKM bernama Anni Sukmawati. Perempuan warga Jalan MH Thamrin, Kelurahan Ledok Kulon, Kabupaten Bojonegoro ini telah merintis usaha dadar gulung aneka warna sejak 2018 lalu.
Anni mengaku mendapat inspirasi dadar gulung aneka warna dari tren warna - warni pakaian yang sempat ngehits. Alhasil ia memilih untuk mengkreasikan warna - warni ini ke dalam kue dadar gulungnya.
"Terinspirasi itu akhirnya bikin pulkadot, kustomer aku bisa request warna sesuai permintaan, mereka nanti pulkadotnya aku yang nentukan. Nanti dia pulkadotnya minta warna apa," ucap Anni saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, pada Minggu (18/7/2021).
Baca Juga: Cerita Pedagang Hewan Kurban di Tengah Covid-19, Penjualan Anjlok
Anni menambahkan, proses pembuatan dadar gulung pulkadot sedikit lebih rumit dibanding dadar gulung biasanya. Selain dari sisi bahan baku harus menambahkan pewarna makanan, alokasi waktu juga lebih banyak.
"Ada perbedaan, buat pulkadotnya, biasanya (buat dadar gulungnya), kalau biasa kayak bikin kulit lumpia, kalau pulkadot, dua kali kerja. Kalau tinggal cetak, saya hitung satu jam bisa membuat 50 biji pulkadot," paparnya.
"Lebih lama dua kali kerja, bikin pulkadot dulu, kalau pulkadotnya sudah kering, baru di kasih kulitnya yang besar," imbuhnya.
Namun dari segi bahan sebenarnya tak jauh berbeda dengan pembuatan dadar gulung pada biasanya. Hanya ia menambahkan adanya pewarna makanan untuk lebih menarik dikonsumsi. "Polkadot memakai pewarna makanan, tapi itu aman untuk kesehatan. Bahan - bahan lainnya kayak tepung, telur, santan cair, gula pasir," tuturnya.
Baca Juga: Kisah Petani Kopi Raup Cuan hingga Bangun Peternakan Kambing
Berkat keunikan inilah, sejak tiga tahun lalu dadar gulung pulkadot dengan label Imoet Argha, kreasinya laris manis. Bahkan di masa pandemi Covid-19 dan PPKM darurat yang menyebabkan banyaknya usaha rugi, ia masih tetap berjaya.
"Kalau camilan yang saya jual memang drop, tapi saya terkenalnya jual kue basah dadar gulung pulkadot. Ahamdulillah stabil banget PPKM darurat juga nggak ada efeknya, beberapa kali nolak (pesanan) karena sudah capek. Karena saya buatnya juga sendirian, pesanan snack boks biasanya ngambil pegawai, kayak rewang (pembantu)," kata dia.