Ini Sederet Tantangan Pengembangan Pembangkit Listrik EBT

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Senin 02 Agustus 2021 17:05 WIB
Pengembangan Energi Terbarukan (Foto: Okezone/BUMN)
Share :

JAKARTA - Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang bisa menjadi potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Potensi besar cadangan EBT yang dimiliki Indonesia berupa panas bumi, angin, surya hingga energi arus laut.

Senior Manager Corporate Ratings Division Pefindo Martin Pandiangan mengatakan, pembangkit listrik EBT memiliki risiko paling rendah karena dari sisi pembangunan atau konstruksi relatif lebih sederhana. Hal ini terlihat pada panel surya yang sudah dipasang di banyak atap-atap rumah penduduk. Namun risiko dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah faktor kapasitas.

Baca Juga: RI Punya 'Harta Karun' Energi Terbesar Nomor 2 di Dunia

"Artinya sinar matahari tidak dapat beroperasi selama 24 jam. Terlebih kalau ada cuaca mendung khususnya di musim hujan. Jadi memang faktor kapasitasnya tidak bisa terlalu diandalkan," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: 8 Jurus RI Kembangkan Energi Terbarukan

Di sisi lain, biaya untuk PLTS masih cukup tinggi yaitu sekitar USD6 - USD10 sen/kWh. Padahal biaya pembangkitan PLTU hanya berkisar antara USD5 - USD7 sen/kWh. "Namun kami meyakini bahwa ke depannya biaya PLTS akan turun sekitar USD3 sen/kWh seiring dengan perkembangan teknologi," imbuhnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya