Investor melakukan aksi tunggu beberapa data ekonomi AS sabagai petunjuk arah keputusan taper tantrum yang akan disinggung the Fed akhir pekan ini. Investor juga mengkhawatirakan dampak dari taper tantrum terhadap capital outflow dan stabilisasi nilai tukar rupiah ditengah badai covid varian delta yang masih membuat Indonesia melakukan pembatasan secara darurat. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp273,46 miliar.
Leader:
DCII, BEBS, MASA, BNGA, ADRO
Laggard:
ARTO, BMRI, BBCA, EMTK, SMGR
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi berhati-hati diperdagangan akhir pekan karena investor menimbang komentar hawkish the Fed menjelang simposium jackson hole dan ketegangan geopolitik yang memanas di Afganistan.
Mayoritas saham AS jauh dari level tertinggi sepanjang masa karena the Fed mengatakan waktu untuk memulai mengurangi stimulus sudah dekat. Geopolitik di Afganistan memanas setelah ledakan mematikan diluar bandara kabul saat AS mengevakuasi daerah tersebut.
Indeks ekuitas berjangka sedikit berubah di Jepang dan Hongkong namun tertekan di Australia pagi ini. Pada hari jumat investor juga akan mengantisipasi hasil pertemuan the Fed dalam simposium kebijakan ekonomi jackson hole serta data pendapatan dan pengeluaran pribadi di AS sebagai indikasi arah kebijakan moneter the fed. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi kembali tertekan diperdagangan menjelang akhir pekan.
(Dani Jumadil Akhir)