JAKARTA – Jalan tol Cileunyi dan Sumedang Dawuan (Cisumdawu) akan operasional pada awal 2022. Menteri Basuki mengatakan penyelesaian pembangunan Tol Cisumdawu sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayu Majakuning dan Kawasan Rebana.
Baca Juga: Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA Rp26 Triliun Mulai Dibangun, Ini Tahapannya
“Saya apresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Bina Marga dan BUJT dalam rangka percepatan penyelesaian Tol Cisumdawu ini. Terus lanjutkan terutama pada pembebasan lahan, semoga tidak ada hambatan besar sehingga bisa selesai akhir tahun ini,” kata Menteri Basuki melalui keterangan yang diterima oleh MNC Portal Indonesia, Jumat (1/9/2021).
Baca Juga: Keren! Pertama di Indonesia, Tol Semarang-Demak Dibangun Pakai Bambu
Menurutnya Interchange Cileunyi merupakan salah satu bagian dari Tol Cisumdawu seksi 1 phase III yang progres pekerjaannya telah mencapai 89,10%. Dibangun sejak Mei 2021.
“Interchange Cileunyi dibangun untuk menghubungkan jalan Tol Cisumdawu seksi 1 dengan jalan nasional.Nantinya, seksi 1 dan seksi 2 akan memiliki 8 jembatan, 13 overpass dan 8 underpass,” paparnya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian mengutarakan bahwa diperlukan percepatan progresif dalam penyelesaian Tol Cisumdawu, terlebih untuk seksi 1.
“Kami optimis untuk pekerjaan fisik seksi 1 dan seksi 2 dapat diselesaikan pada akhir tahun 2021,Sedangkan pada seksi 4 dan seksi 5, sedang dilakukan juga percepatan pada pembebasan lahan. Apabila pembebasan lahan seksi 4 dan Seksi 5 sudah tuntas pada Oktober 2021, maka pekerjaan di kedua seksi tersebut juga dapat dikebut untuk selesai Desember 2021,” paparnya.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun.
“Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km dan seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Saat ini progres seksi 1 secara keseluruhan sebesar 94,55%, sedangkan progres seksi 2 sebesar 95,80%.” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)