JAKARTA - Bank Indonesia membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp142,74 triliun sejak Januari hingga 15 Oktober 2021. Pembelian terdiri dari Rp67,28 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui mekanisme lelang tambahan atau Greenshoe Option (GSO).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan pembelian SBN di pasar perdana tersebut merupakan bagian dari sinergi kebijakan BI dan pemerintah untuk pendanaan APBN 2021.
Baca Juga: SBN Ritel Terakhir, Begini Cara Investasi di ORI020
Dengan sinergi kuat bersama pemerintah dan KSSK, BI terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan baik dari sisi moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.
Hal tersebut, kata Perry Warjiyo, tidak saja untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, tetapi juga untuk upaya bersama mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Baca Juga: Dear Milenial! Yuk Investasi Sekalian Bantu Negara, ORI020 dengan Kupon 4,9%
Dari sisi moneter, BI mempertahankan kebijakan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar rupiah, hingga mempertahankan kebijakan likuiditas longgar, baik pada tahun lalu maupun tahun ini.
Dia menuturkan pihaknya kembali menginjeksi likuiditas perbankan (Quantitative Wasing/QE) sebesar Rp129,9 triliun pada tahun 2021.