RI Kekurangan Kapal dan Kontainer Bikin Biaya Logistik Membengkak

Anggie Ariesta, Jurnalis
Minggu 31 Oktober 2021 14:34 WIB
Kekurangan Kapal dan Kontainer (Foto: Pelindo I)
Share :

Sebagai perusahaan yang bergerak di Indonesia tentunya mereka juga harus ada rasa menjaga agar ketersediaan ruang kapal itu tetap ada.

"Kalau menurut saya, saya tidak pernah mengenakan suatu gini, kita masing-masing saja menyampaikan hal-hal kepada publik, hitungannya gampang kok, mengenai rantai pasok semua paham, jadi kalau saya kan bicaranya gini kenaikkannya berapa persen, seminggu sekali. Ini masalah supply and demand dan berdampak kepada kami saya sebagai pelaku logistik yang mengawasi pemilik barang," jelasnya.

"Makanya kami menyampaikan kepada publik secara terbuka juga bahwa kenaikan ini bukan hanya terjadi di tempat pelayaran pastinya ini akan ke tempat yang lain juga, ini murni supply and demand," pungkas Yukki.

Sementara itu, Pakar Maritim Saut Gurning mengungkapkan, perkembangan permintaan dan suplai dunia terhadap logistik sudah membaik. Bahkan dalam banyak laporan dunia, ada permintaan yang naik 2-3 persen dibandingkan tahun lalu untuk angkutan kontainer.

Kemudian untuk ketersediaan kapasitas kapal juga cukup stabil bahkan meningkat dengan bertambahnya unit dan kapasitas yang tersedia di pasaran. Secara global menurut data CaX per minggu lalu, ketersediaan kontainer kosong di berbagai pelabuhan utama dunia juga baik secara umum di atas angka 0,52-0,55.

"Namun, gejala pendek yang menimbulkan kenaikan besar adalah akibat berbagai kongesti yang ada di USA dan China. Khususnya di sejumlah Pelabuhan utama dan penting China di Yantian Port dan California port, dan menjalar ke berbagai tempat termasuk di Terusan Suez," kata Saut Gurning saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Menurut Saut, pemicu awalnya memang dari bangkitnya permintaan kontainer China dan Amerika Serikat yang meningkat akibat adanya perbaikan kondisi Covid-19 di kedua lokus raksasa ekonomi dunia sekaligus permintaan angkutan kontainer dunia. Secara rerata permintaan kedua wilayah ini minimal terjadi peningkatan 4-5 persen.

"Kenaikan ini mungkin lebih cepat dari level suplai terpasang baik alat bongkar-muat, angkutan darat dan kereta api serta kapasitas ruang muat kapal. Namun, sudah ada respon kenaikan kapasitas ruang kapal yang semakin baik termasuk dukungan logistik di wilayah asal dan sumber barang di kedua wilayah penentu dunia saat ini itu," jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya