JAKARTA - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) menargetkan penyaluran pendanaan transaksi marjin sebesar Rp250 miliar per hari pada tahun 2022. Hal tu ditopang semakin bergairahnya aktivitas pasar modal tanah air.
“PEI optimis bahwa target tersebut sejalan dengan perkembangan pasar modal di tahun 2022,” kata Direktur Utama PEI Armand Eugene Richir di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Aksi Emiten Jelang Akhir 2021, Dividen ADRO hingga RUPS Bank Neo
Disampaikannya, target yang dipatok perseroan sudah mempertimbangkan perkembangan jumlah investor, target IPO di tahun 2022, serta proyeksi rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) BEI sebesar Rp13,5 triliun. Oleh karena itu, target yang disampaikan perseroan dengan rata-rata posisi outstanding harian berada di angka Rp250 miliar sangat realistis.
Disamping itu, lanjut dia, diharapkan PEI akan menyediakan produk Pendanaan Transaksi Repurchase Agreement (REPO) dan Pendanaan melalui Pinjam Meminjam Efek, dimana keduanya akan memanfaatkan sistem terintegrasi yang saat ini telah dioperasikan oleh ID Clear.
Baca Juga: Wira Global Solusi (WGSH) Kantongi Dana IPO Rp29 Miliar, 70% Rekrut Ratusan Programmer
”Saat ini, POJK yang memayungi kedua jenis transaksi ini sudah berada di Kemenkumham, jadi tahun depan segera terbit,” kata dia.
Jika demikian, dia mentargetkan Pendanaan REPO akan dapat digunakan oleh Partisipan PEI pada Triwulan II 2022, sedangkan Pendanaan melalui Pinjam Meminjam Efek diproyeksikan akan hadir pada Triwulan III 2022.
“PEI menetapkan target nilai Pendanaan REPO di tahun 2022 mencapai rata-rata Rp150 miliar per hari, sementara nilai Pendanaan melalui Pinjam Meminjam Efek ditetapkan sebesar rata-rata Rp15 miliar. Nilai ini karena kami perlu mengenalkan kedua produk ini terlebih dahulu,” beber dia.