JAKARTA - Pengusaha dan Pedagang daging wilayah Jabodetabek memastikan ketersediaan daging di toko dan pasar tradisional sudah kembali normal. Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Achyat, mengatakan bahwa kebutuhan daging selalu tersedia dengan baik di pasar-pasar tradisional, meski ada sebagian pedagang yang nekat melakukan aksi mogok. Namun saat ini aktivitas pasar sudah kembali normal.
"Daging ini sudah 17 ribu yang akan didistribusikan ke seluruh pasar Jabodetabek. Jadi tidak usah khawatir akan kekurangan. Tidak perlu mogok karena akan merugikan pedagang itu sendiri maupun masyarakat selalu pembeli tetap," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/3/2022).
Kemudian, Ketua Asosiasi Pengusaha Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (Aspedata Indonesia), Diana Dewi juga menyampaikan, distribusi daging ke sejumlah pasar sudah berjalan dengan baik. Menurut data terbaru, suplay pasar mencapai 17 ribu yang dipasok dari PT Berdikari dan PT Suri.
"Stok daging sampai dengan puasa dan hari raya idul fitri aman. Harganya stabil dan ketersediaan di pasaran selalu ada," ujar Diana.
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan ketersediaan daging jelang hari raya.
Meski demikian, Diana menyebut bahwa harga pokok yang ada saat ini memang terbilang tinggi. Hal ini disebabkan karena tingginya harga daging Internasional baik yang datang dari Australia maupun dari negara lainya.
"Kenaikan jelang hari raya itu memang momentum. Terlebih harga internasional juga sedang tinggi. Tapi bukan kurang. Kemarin itu para pedagang pasar hanya mengkhawatirkan harga tinggi dia tidak bisa jual. Ditambah kalau mendekati ramadhan dan idul fitri banyak cerukan atau pedagang musiman. Semacam ada psikologi moment lah," katanya.