JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 210 miliar di 2022.
“Capex Rp 210 miliar untuk maintenance dan pengerjaan beberapa proyek ongoing, seperti green house bioetanol dan lain-lain,” kata Direktur Keuangan SIDO, Leonard di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Selain itu, terang dia, perseroan menargetkan untuk penjualan serta laba bersih pada tahun ini bisa tumbuh 15%. Adapun pada tahun 2021, SIDO membukukan penjualan Rp 1,24 triliun dan laba bersih Rp 395 miliar.
Untuk mencapai target tahun ini, Leonard mengatakan, perseroan bakal meningkatkan distribusi domestik dan pengembangan produk baru. Juga, perseroan bakal melakukan ekspor ke negara tujuan yang baru.
Sepanjang tahun 2021, SIDO mencatatkan laba sebesar Rp1,26 triliun pada atau naik 34,9% dibandingkan tahun 2020 yang hanya tercatat sebesar Rp934,01 miliar. Hasil itu mendongkrak laba per saham menjadi Rp42,28. Sedangkan di akhir tahun 2020 terbilang Rp31,38.
Emiten produsen jamu ini juga membukukan penjualan tumbuh 20,72% menjadi Rp4,02 triliun. Rincinya, penjualan jamu herbal dan suplemen tumbuh 21,17% menjadi Rp2,693 triliun.