Namun, depresiasi mata uang Garuda sejak awal tahun cukup rendah jika dibandingkan dengan Thailand, Singapura, Jepang, India, Argentina, Filipina, bahkan Eropa.
"Ini menunjukkan bahwa dalam konteks perekonomian Indonesia, baik jika dilihat dari neraca pembayaran maupun komposisi ekonomi, saya kira kita relatif tangguh dari negara-negara tersebut," ungkap Sri Mulyani.
Meski begitu, dia menegaskan tak berarti pemerintah Indonesia akan meremehkan dampak jangka panjang dari konflik kedua negara, yang kemungkinan akan sangat kompleks nantinya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)