Ini 'Biang Kerok' yang Bikin Harga Pangan Melonjak Naik, Siapa?

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Rabu 06 April 2022 10:28 WIB
Biang kerok harga pangan naik. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Harga berbagai komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan saat Ramadan ini.

Mulai dari minyak goreng, gula, bawang-bawangan, telur, daging ayam, daging sapi hingga cabai.

Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya harga pangan tersebut.

"Beberapa di antaranya adalah tantangan-tantangan produksi pertanian, seperti perubahan iklim, belum memadainya infrastruktur pendukung pertanian, kurangnya penggunaan teknologi, berkurangnya lahan pertanian, berkurangnya jumlah petani dan rendahnya produktivitas pertanian," ujar Felippa, Rabu (6/4/2022).

 BACA JUGA:Harga Pangan Serba Naik, Sri Mulyani Putar Otak Jaga Keselamatan Rakyat dan Ekonomi

Selain itu, dia bilang, produk pertanian juga masih melalui rantai distribusi yang panjang.

Panjangnya rantai distribusi itu menyebabkan salah satu tingginya biaya logistik yang pada akhirnya akan memengaruhi harga jual di tingkat konsumen.

Felippa menuturkan, industri pengolahan makanan dan minuman pun mengalami tantangan tersendiri, seperti banyaknya regulasi yang menambah ongkos dan adanya keterbatasan impor bahan baku.

Menurutnya, Kementerian Pertanian perlu memperbaiki produktivitas pertanian dan meningkatkan investasi baik publik maupun swasta untuk ke pertanian, bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mengembangkan sistem irigasi pertanian dan infrastruktur.

Perkembangan sektor pertanian harus juga diikuti oleh kebijakan perdagangan pangan yang berorientasi pada kepentingan konsumen, lewat penyederhanaan regulasi impor sehingga bisa memastikan akses masyarakat ke komoditas pangan dengan yang terjangkau.

 BACA JUGA:Serba Naik, KPPU Ingatkan Pelaku Usaha Jangan Mainkan Harga Pangan

“Pemerintah perlu merespons kebutuhan pangan dengan memperhatikan semua faktor, termasuk daya beli dan keterjangkauan masyarakat," ucapnya.

Dia menyarankan, impor sebagai instrumen jangka pendek perlu dibuat sesederhana mungkin supaya dampaknya terasa.

Di saat bersamaan, program untuk meningkatkan produktivitas pertanian dapat dilakukan lewat intensifikasi dan memaksimalkan akses petani pada input pertanian berkualitas.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya