Sunarso menuturkan kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung oleh likuiditas dan permodalan yang kuat, yang tampak dari rasio Loan to Deposit (LDR) BRI secara konsolidasian sebesar 86,96% dan rasio kecukupan modal (CAR) 24,61%.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) BRI pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar 69,34% atau lebih rendah dibandingkan dengan BOPO periode yang sama tahun lalu sebesar 78,41%, didukung oleh transformasi digital, perbaikan rasio kredit bermasalah, serta peningkatan proporsi CASA atau dana murah.
“Dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakin sehat, serta respon strategis yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global, BRI optimistis kinerja di tahun ini akan dapat melampaui kinerja sebelum masa pandemi, serta dapat menjaga sustainability kinerja ke depan,” pungkas Sunarso.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)