Tower Bersama Raih Dana Rp3,28 Triliun dari Penjualan Saham Treasuri

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Kamis 28 April 2022 14:03 WIB
TBIG jual saham treasuri (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengantongi Rp3,8 triliun dari penjualan saham hasil pembelian kembali saham atau saham treasuri. TBIG menjual saham tresuri kepada Provident Consolidated Holding Pte Ltd pada 25 April 2022.

Penjualan saham treasuri tersebut sebanyak 1,02 miliar saham dengan harga Rp3.200 per saham. Dengan demikian, jumlah dana yang diterima dari pengalihan sebesar Rp3,28 triliun sebelum dikurangi biaya transaksi.

Kata Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Helmy Yusman Santoso, merujuk kepada keterbukaan informasi perseroan pada 7 Maret 2022, perihal pengalihan saham hasil pembellian kembali saham perseroan.

“Bersama ini, kami sampaikan bahwa perseroan telah menjual saham hasil pembelian kembali saham atau saham treasuri sebanyak 1,02 miliar saham kepada Provident Consolidated Holding Pte Ltd pada 25 April 2022,” ungkapnya.

Helmy menambahkan, harga dari penjualan saham tresuri tersebut sebesar Rp3.200 per saham. Oleh karenanya, harga dari penjualan saham treasuri telah sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No.30/POJK.04/2017 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka sebagaimana disebutkan dalam keterbukaan dimaksud.

Disebutkan, Jumlah dana yang diterima dari pengalihan ini adalah sebesar Rp3,28 triliun sebelum dikurangi biaya transaksi. Setelah pelaksanaan penjualan saham treasuri ini, maka perseroan telah selesai menjual seluruh saham hasil pembelian kembali perseroan,” kata Helmy.

Menurut sumber, American Tower akan melakukan proses tender offer setelah Provident Consolidated Holdings Pte Ltd melalui anak usahanya, Provident Capital Indonesia, membeli saham treasury TBIG di harga Rp3.300 per saham atau berkisar Rp3,38 triliun melalui pasar negosiasi sebanyak 1,02 miliar saham (4,52%).

Jika hal ini terwujud, maka American Tower akan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi ke-2 terbesar setelah India. Di India, ATC memiliki 74.569 tower. Sedangkan TBIG memiliki 32.501 tower yang tersebar di seluruh Indonesia. Di tahun 2021, TBIG membukukan peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 54% dari Rp1 triliun menjadi Rp1,54 triliun. Lonjakan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan.

Perseroan menyebutkan, peningkatan pendapatan berkisar 16% dari Rp5,32 triliun menjadi Rp6,17 triliun pada 2021. Kenaikan pendapatan diikuti dengan peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp1,09 triliun menjadi Rp1,47 triliun. Sedangkan beban usaha berhasil diturunkan dari Rp418,62 miliar menjadi Rp400,88 miliar.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya