Investasi Token Luna Anjlok hingga Investor Rugi Hampir 100%, Bagaimana Nasib Kripto di RI?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 15 Mei 2022 11:18 WIB
Kripto. (Foto: Shutterstock)
Share :

Kemudian, Peneliti dari Institute for Development of Economis and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan kepanikan yang terjadi saat ini bukanlah sesuatu yang berlebihan.

Menurutnya, kepanikan sebagai hal dan wajar dan turut prihatin dengan investor yang harus merugi.

Lalu, Kepala pusat Inovasi dan Ekonomi Digital INDEF itu mengatakan sebagian besar pasar kripto memang tidak ada kepastian dan harganya sangat fluktuatif.

 BACA JUGA:Polisi Bakal Sita Aset Kripto Rp35 Miliar Milik Indra Kenz

"Aset kripto ini risikonya sangat tinggi. Tidak bisa diprediksi secara tepat," ucapnya.

Dilanjut dengan, jatuhnya harga aset-aset kripto disebabkan oleh sentimen negatif pasar keuangan global, terutama kenaikan inflasi di AS. Pada Maret 2022, inflasi AS mencapai 8,5%, level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Sehingga, Bank Sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga acuan.

Apalagi kondisi pandemi Covid-19 di China. Kebijakan nol Covid dan lockdown ketat juga memicu inflasi di negeri tirai bambu. Pada April 2022, inflasi China mencapai 2,1%, tertinggi sejak 2021.

Di mana sentimen-sentimen itu membuat investor melepas aset-aset berisiko seperti kripto dan saham.

Lalu, untuk cryptocrash terjadi ketika token-token populer kripto kehilangan 99% nilainya. Bahkan, koin-koin yang termasuk dalam stablecoin juga terkena imbasnya.

Ada juga istilah stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil dan didukung oleh aset cadangan, seperti dolar AS atau emas.

Namun, nilai pasar gabungan dari semua mata uang kripto sempat mencapai USD1,12 triliun Rp 16.363 triliun pada Kamis (12/5/2022), sekitar sepertiga dari nilai pada November, dengan kerugian mencapai lebih dari 35% pada minggu ini saja.

Sementara untuk satu Bitcoin sekarang bernilai sekitar USD27.000 senilai Rp394 juta, nilai terendah sejak Desember 2020.

Pada akhir tahun lalu, Bitcoin sempat menyentuh angka tertinggi USD70.000 senilai lebih dari Rp1miliar. Padahal Bitcoin termasuk jenis stablecoin.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya