Dirinya menambahkan, untuk menjalankan hal itu butuh keterlibatan semua pihak, seperti gubernur, BEI, Otoritas Jasa Keuangan, Perwakilan Bank Indonesia galeri investasi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur, pertumbuhan investasi pasar modal di semester pertama 2021 mencapai 32.797 investor. Angka ini menunjukkan perkembangan yang positif tercermin dari jumlah investor yang bertumbuh mencapai 32.797 investor.
Sebelumnya, Branch Representative Phintraco Sekuritas Kupang, Imadudin A Rochim pernah bilang, investor pasar modal di Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai mencoba masuk ke saham perbankan, consumer good, dan energi.
”Menurut mereka harga saham tersebut sudah cukup murah untuk dibeli dan mengharapkan efek window dressing yang biasanya mengangkat naik harga saham di akhir tahun," kata Imad.
Disampaikannya, investor NTT sudah masuk ke saham-saham sektor energi sejak dua bulan lalu mengingat harga komoditas energi masih bergerak naik menyusul krisis energi yang terjadi di belahan bumi bagian utara yang mengerek naik harga saham terkait energi di Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)