Wall Street Anjlok di Tengah Kekhawatiran Resesi

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 17 Juni 2022 06:54 WIB
Bursa saham Wall Street ditutup melemah (Foto: Ilustrasi Freepik)
Share :

JAKARTA - Wall Street melemah tajam pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Bursa saham AS diserang aksi jual yang meluas karena kekhawatiran resesi meningkat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terperosok 741,46 poin atau 2,42% menjadi di 29.927,07 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 123,22 poin atau 3,25% menjadi 3.666,77 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 453,06 poin atau 4,08% menjadi 10.646,10 poin.

Melansir Antara, Jumat (17/6/2022), masing-masing dari 11 sektor utama S&P berakhir lebih rendah, meskipun sektor bahan pokok konsumen yang defensif mengungguli pasar yang lebih luas karena nama-nama seperti WalMart, General Mills dan Procter & Gamble termasuk di antara sedikit yang naik ketika hanya 14 komponen S&P 500 ditutup lebih tinggi untuk sesi ini.

Indeks acuan S&P 500 mengalami penurunan keenam dalam tujuh sesi. Saham-saham telah reli pada Rabu (15/6) karena Fed menyampaikan kenaikan suku bunga 75 basis poin yang agresif, seperti yang diharapkan, untuk membantu indeks menghentikan penurunan harian terpanjang sejak awal Januari.

Tetapi kenaikan suku bunga oleh Swiss dan Inggris pada Kamis (16/6) menyalakan kembali kekhawatiran bahwa upaya bank-bank sentral untuk mengekang inflasi dapat menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat di seluruh dunia atau resesi.

“Itulah yang dinilai orang hari ini – seberapa besar kemungkinan potensi resesi dan akankah keuntungan perusahaan masuk di antara perkiraan analis atau akankah itu diturunkan,” kata Tom Hainlin, ahli strategi investasi global di U.S. Bank Wealth Management's Ascent Private Wealth Group di Minneapolis.

"Swiss keluar dan mengejutkan semua orang hari ini dan mengatakan kami kurang khawatir tentang kekuatan mata uang kami dan lebih khawatir tentang inflasi."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya