Bus listrik yang akan dioperasikan Lorena yakni merek Skywell. Perusahaan menargetkan penambahan, sekaligus pengoperasian sebanyak 25 unit bus listrik selama 5 tahun.
Serta Lorena juga akan memperkuat rute atau trayek jarak pendek di sekitar Jabodetabek melalui layanan Jabodetabek Residence Connection (JRC) dan Transjabodetabek Reguler (TJR), serta memperluas Angkutan Bandara (Jabodetabek Airport Connection/JAC) karena perseroan melihat besarnya potensi segmen ini.
“Kami juga terus berkomitmen memperkuat trayek jarak pendek kategori Commuter Line yaitu JRC, JAC dan TJR. Kami juga memperketat rasio jumlah karyawan, memperkuat sistem e-ticketing dan menjalankan sistem Cashless Payment Method. Kami pun meyakini Divisi Rental Bus juga akan menyumbang pendapat bagi perseroan secara signifikan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan akan segera memasuki industri angkutan limbah medis. izin rekomendasi pengangkutan limbah bahan berbahaya dan beracun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah didapat. Saat ini dalam proses due diligence beberapa perusahaan yang mungkin akan menjadi mitra dari PT Lorena.
Pada kuartal pertama 2022, perseroan membukukan penjualan Rp17,22 miliar atau tumbuh tipis 0,82% dari periode yang sama tahun lalu Rp17,08 miliar. Rugi bersih dipangkas 49% menjadi Rp3,64 miliar dari kuartal I-2021 rugi Rp7,12 miliar. Penurunan rugi bersih ini terjadi ketika penjualan belum terlalu signifikan, hanya dari hasil efisiensi, perseroan menghasilkan penurunan rugi bersih secara signifikan.
Sedangkan, tahun lalu strategi bertahan yang diterapkan di antaranya efisiensi di semua bidang, menutup jurusan-jurusan yang tak lagi menguntungkan dan memperkuat jurusan-jurusan jarak pendek dan bersifat Commuter Line.
Untuk saat ini, bisnis AKAP Lorena memiliki 20 rute di antaranya Pekanbaru, Bukit Tinggi, Padang, Bandar Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya hingga Madura.
(Zuhirna Wulan Dilla)