"Sambil menunggu kedatangan armada baru, Perseroan terus menyeimbangkan antara ketersediaan dan permintaan mobil bekas. Seiring dengan penurunan jumlah unit mobil bekas terjual, terjadi peningkatan capital gain per mobil, sehingga perseroan dapat membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp25,8 miliar pada semester pertama 2022," jelasnya.
Blue Bird lanjutnya, kembali menunjukkan akuntabilitasnya dalam melakukan turn around dari kerugian pada periode yang sama tahun lalu di tengah pandemi Covid 19. “Dengan tren kinerja positif yang secara berkelanjutan ditunjukan perusahaan, kami bersyukur dapat menjadi perusahaan yang semakin adaptif dan tangguh di tengah tantangan pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan positif selama 3 kuartal terakhir berturut-turut,” katanya.
Sigit mengungkapkan optimisme terhadap masa depan perseroan serta berkomitmen untuk terus mengawal pertumbuhan bisnis dan operasional perusahaan, demi memastikan iklim investasi industri transportasi menuju ke arah yang semakin positif. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,2 triliun. Disebutkan, capex tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu.
Di mana sekitar 10% akan dipakai untuk pembelian armada mobil listrik. BIRD, lanjutnya sedang mendukung proyek pengurangan emisi yang dicanangkan secara global. Meski begitu, dia mengaku saat ini suplai kendaraan itu tengah tersendat akibat kondisi geopolitik, dll
(Kurniasih Miftakhul Jannah)