BEI Ungkap Investasi Telkomsel di GoTo Rp6,4 Triliun Sebelum Listing

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Selasa 23 Agustus 2022 07:38 WIB
Kronologi investasi telkomsel di GOTO (Foto: Goto)
Share :

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap kronologi investasi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ke dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Namun transaksi itu terjadi jauh sebelum listing, BEI menerima sejumlah dokumen terkait transaksi kedua entitas tersebut.

"Walaupun transaksi ini done, tetapi kami tetap melihat transaksi ini bagaimana kronologisnya. Dan ini kita lakukan (dengan data) baik dari GOTO maupun apa yang kita peroleh dari Telkom," kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (22/8/2022).

Iman menerangkan transaksi kedua entitas itu bermula pada 16 November 2020, Telkomsel melakukan transaksi investasi pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) dalam bentuk Convertible Bond (CB) tanpa bunga sebesar USD150 juta (Rp2,1 triliun), yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2023. Dalam perjanjiannya, Telkomsel memiliki opsi untuk membeli tambahan saham AKAB sebesar USD300 juta (Rp4,3 triliun).

Pada 17 Mei 2021, AKAB melaksanakan merger dengan Tokopedia yang kemudian menyebabkan CB milik Telkomsel dikonversi menjadi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). CB akan dkonversi menjadi saham sesuai dengan perjanjian pemesanan saham.

Selanjutnya pada 18 Mei 2021, CB sebesar USD150 juta (Rp2,1 triliun) tersebut dikonversi menjadi saham GOTO. Telkomsel juga melaksanakan opsi beli yang dimiliki untuk membeli tambahan saham GOTO sebesar USD300 juta (Rp4,3 triliun) yang dikonversi juga menjadi saham (sebagai kelanjutan perjanjian CB tahun 2020). Dengan demikian, maka total kepemilikan saham GOTO oleh Telkomsel sebesar 89.125 lembar saham (sebelum stock split) dengan nilai investasi sebesar USD450 juta (Rp6,4 triliun).

Kemudian beranjak pada 19 Oktober 2021, GoTo melakukan stock split (rasio 1:266.167), yang membuat saham Telkomsel berubah dari 89.125 saham menjadi 23.722.133.875 saham, dengan nilai Rp269 per saham

"Tanggal 19 Oktober 2021 terjadi transaksi, dan nilai per sahamnya kita hitung sekitar Rp269 per lembar saham, atau nilainya ekuivalen sebesar Rp6,4 triliun," tutur Iman.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya