"Konflik antara Rusia dan Ukraina sebenarnya telah membuat produksi dan pasokan minyak mentah dari kedua negara terhambat, sehingga terjadi kenaikan harga minyak dunia. Tak mengherankan jika harga keekonomian BBM di dalam negeri juga mengalami kenaikan," jelas Ibrahim.
Sementara dari faktor eksternal, lanjut dia, karena Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga deposito utamanya menjadi 0,75%.
"Itu kenaikan terbesar yang pernah ada, dan Presiden Christine Lagarde memandu untuk dua atau tiga kenaikan lainnya dalam upaya untuk membawa inflasi pada level rekor kembali ke target bank 2%," pungkasnya.
Di samping itu, dia memprediksi, untuk perdagangan besok, Selasa (13/9/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.830 - Rp14.890.
(Zuhirna Wulan Dilla)