JAKARTA – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison menyiapkan Rp512 miliar untuk melunasi surta utang. Emiten operator telekomunikasi siap melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri C sebesar Rp498 miliar dan pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri C sebesar Rp14 miliar pada tanggal 9 November 2022.
Sekretaris Perusahaan Indosat Billy Nikolas Simanjuntak menjelaskan, pelunasan itu akan menggunakan dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2022 atau dengan menggunakan fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan.
”Per tanggal 30 Juni 2022, perusahaan memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan sebesar Rp6 triliun,” ujarnya.
Dia menekankan, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perusahaan pada saat tanggal pengungkapan atau keterbukaan informasi ini. Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi IV Indosat Tahap I Tahun 2022 senilai Rp1,75 triliun dan Sukuk Ijarah IV Indosat Tahap I Tahun 2022 sebesar Rp750 miliar.
Aksi korporasi itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan IV Indosat senilai Rp15 triliun, yang terdiri atas Obligasi Berkelanjutan IV Indosat sebesar Rp10,5 triliun dan Sukuk Ijarah IV Indosat sebesar Rp4,5 triliun. Semester pertama 2022, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) membukukan pendapatan Rp22,53 triliun. Nilai tersebut, meningkat 50,4% dari semester pertama 2021 yang tercatat sebesar Rp14,98 triliun.