"1998 waktu krisis kita bahkan tidak tau utang kita berapa, porsi utang kita berapa, statistik kita sekarang lebih baik, posisi ULN kita aman," imbuh dia.
Di sisi lain, lanjutnya, saat ini sudah banyak perusaahaan swasta yang melakukan lindung nilai (hedging).
Berdasarkan ketentuan, BI mewajibkan hedging paling sedikit 25% antara aset valuta asing minum kewajiban valas bagi ULN korporasi. Tak cuma itu, sebelum mengantongi ULN, korporasi juga harus mendapatkan peringkat minimum double B minus (BB-) dari lembaga pemeringkat kredit.
"Hedging dibanding dulu sudah ada dan kita sudah punya ketentuan di swasta pemerintah juga gitu, kita sangat hati-hati ini yang harus disampaikan karena isu utang sering dipolitisi," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)