Margo menjelaskan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terdapat beberapa komoditas bahan makanan bergejolak yang mengalami inflasi.
Komoditas tersebut meliputi cabai merah dengan inflasi 148,66% (yoy) sehingga memberi andil 0,36% dan telur ayam ras dengan inflasi 31,28% sehingga memberi andil 0,19%.
Berikutnya inflasi minyak goreng 14,43% (yoy) dengan andil 0,14%, inflasi cabai rawit 75,36% (yoy) sehingga memberi andil 0,1% dan inflasi beras 2,56% sehingga memberi andil 0,08%.
Selanjutnya inflasi bawang merah 20,3% (yoy) dengan andil 0,07% dan terakhir adalah daging ayam ras yang mengalami inflasi 5,61% dengan andil 0,07%.
“Sedangkan inflasi inti yang sebelumnya 3,04% pada Agustus, di September menjadi 3,12%,” katanya.
Jika dilihat andilnya, inflasi tahunan sebesar 5,95% utamanya dikontribusikan oleh komponen harga yang diatur pemerintah dengan andil 2,35%, diikuti komponen inti dengan andil 2,11% dan terakhir yaitu harga bergejolak dengan andil 1,49%.
(Feby Novalius)