Di sisi lain, inflasi inti pada Sepember 2022 terjaga sebesar 0,30% secara bulanan, menurun dibandingkan dengan inflasi Agustus 2022 yang sebesar 0,38%.
"Penurunan inflasi inti secara bulanan terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global, meski di tengah penyesuaian harga BBM," ujarnya.
Adapun, penurunan lebih lanjut tertahan oleh kenaikan kelompok pendidikan seiring dengan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi. Secara tahunan, inflasi inti September 2022 tercatat 3,21%, meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,04%.
Sementara itu, kelompok volatile food pada September 2022 kembali mencatat deflasi sebesar 0,79% secara bulanan, setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi sebesar 2,90%.
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi bawang merah, aneka cabai, dan minyak goreng sejalan dengan peningkatan pasokan seiring panen raya di daerah sentra produksi dan pasokan minyak goreng yang terjaga. Di sisi lain, komoditas beras mengalami inflasi seiring periode musim panen gadu di daerah sentra produksi.
"Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 9,02% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 8,93%," kata Erwin.
(Feby Novalius)