Cadangan devisa Indonesia sampai September 2022 lanjut Bhima adalah sebesar USD 130,8 miliar. Angka ini masih relatif tinggi meski ada koreksi. Tapi dibandingkan dengan PDB, maka rasio cadangan devisa sebesar 8,4%. Perlu didorong agar kemampuan dalam intervensi stabilitas kurs rupiah semakin baik.
"Perlindungan sosial terhadap PDB baru mencapai 2,5% pada 2023 mendatang. Sementara dibutuhkan setidaknya 4-5% rasio anggaran perlindungan sosial untuk menahan lonjakan angka kemiskinan baru akibat resesi dan inflasi," lanjutnya.
Dia melanjutkan bahwa di bidang pangan Peringkat Indonesia dalam Global Food Security Index tahun 2022 menempatkan Indonesia di posisi ke 63 dunia jauh lebih rendah dibanding Turki, Vietnam bahkan Rusia.
"Kerentanan pangan perlu dijawab dengan peningkatan alokasi subsidi pupuk, memastikan pangan lokal mampu mengurangi ketergantungan impor, dan bantuan pembiayaan lebih besar bagi petani tanaman pangan," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)