BEI Optimistis Transaksi Harian Capai Rp14,74 Triliun meski Ada Ancaman Resesi 2023

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Jum'at 28 Oktober 2022 11:59 WIB
Bursa Efek Indonesia. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku optimis dengan target pertumbuhan meski ada ancaman resesi ekonomi di tahun depan.

Dikutip Harian Neraca, bursa mengasumsikan bahwa rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2023 mencapai Rp14,75 triliun.

”Kalau kita bicara RNTH 2023 itu kan sebesar Rp14,75 triliun. Ini lebih tinggi dibandingkan 2022. 2022 kita Rp13,75 triliun karena ada revisi terakhir. Jadi kita lihat ada peningkatan Rp1 triliun per hari value trading-nya. Artinya apa? Kita cukup optimis di 2023 akan naik,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dikutip Jumat (28/10/2022).

 BACA JUGA:Harapan BEI di Tahun Pemilu, Transaksi Harian Tidak Turun

Dia juga menjelaskan sebenarnya RNTH secara year to date (ytd) sudah tembus Rp 15,1 triliun. Tapi untuk target tahun depan, BEI tetap berjaga-jaga namun optimistis.

“Kenapa Rp14,7 triliun? Per hari ini atau per minggu ini RNTH kita itu sebesar Rp15,1 triliun. Jadi kalau kita lihat kondisi year to date sebenarnya kita sudah Rp15,1 triliun. Kenapa kita gak pasang Rp15,1 triliun? Karena Rp15,1 triliun ini disumbangkan lebih kepada 6 bulan pertama. Jadi kita cukup optimis tapi cautious,” imbuhnya.

Kemudian, BEI target pencatatan efek baru pada tahun 2023 menjadi 70 efek baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya.

Menurut Iman, target tersebut akan dicapai melalui berbagai kegiatan untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop.

Mayoritas kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. BEI juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor new economy, start-up, dan renewable energy.

BEI juga secara berkesinambungan mendukung pengembangan sekaligus kepatuhan anggota bursa dan partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.

Bahkan, BEI juga terus berupaya melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal. Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan, maka proyeksi total pendapatan usaha yang akan diperoleh BEI naik sebesar Rp 111,7 miliar atau naik 7,16% menjadi Rp 1,67 triliun di tahun 2022.

Sebagai informasi, biaya usaha 2023 diproyeksikan naik Rp86,05 miliar atau 7,34% menjadi Rp1,26 triliun dan laba sebelum pajak menjadi Rp559,46 miliar.

Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp131,24 miliar maka perolehan laba bersih BEI di tahun 2023 adalah sebesar Rp428,22 miliar. Selanjutnya, total aset BEI pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp6,27 triliun atau naik 8,45% dari RKAT 2022-revisi.

Serta saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp3,09 triliun.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya