JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) tak lagi rugi dan meraup laba di kuartal III 2022. Emiten pertambangan batu bara dan energi ini meraup laba bersih sebesar USD366,91 juta setara Rp5,77 triliun (kurs Rp15.742).
Pada periode yang sama tahun lalum INDY merugi USD5,95 juta. Perseroan mengungkapkan, laba tersebut ditopang dari pendapatan yang melejit 57,2% dari USD1,99 miliar menjadi Rp3,13 miliar setara Rp49,31 triliun pada kuartal III/2022.
Pendapatan tersebut melejit terutama peningkatan penjualan batu bara pelanggan luar negeri yang tumbuh 83,86% menjadi USD2,43 miliar, sementara penjualan batu bara dalam negeri turun 11,52% menjadi USD399,77 juta.
Pendapatan kontrak dan jasa INDY juga meningkat 42,37% menjadi USD252,59 juta. Hal ini seiring peningkatan pendapatan kontrak dan jasa dari BP Berau Ltd., PT Exxon Mobil Indonesia, Star Energy Geothermal Salak, Ltd., serta PT Cabot Indonesia.
Sementara itu, beban kontrak dan penjualan INDY turut meningkat menjadi USD2,04 miliar dari USD1,47 miliar. Hal ini membuat laba kotor tetap naik signifikan menjadi USD1,08 miliar dari USD519,45 miliar. Beban lain relatif stabil, hanya terjadi peningkatan beban umum dan administrasi signifikan 60,6% menjadi USD151 juta.