Disampaikan Suresh, transaksi ini bukan merupakan transaksi material. Tahun ini, perseroan mengaku optimistis pendapatan dan laba bersih dapat meningkat dobel digit. “Pendapatan perkiraan double digit, karena harga minyak naik, volumenya naik, tahun ini perkiraannya lebih dari Rp40 triliun," ujar Suresh Vembu.
Emiten distribusi minyak dan bahan kimia ini memperkirakan pendapatan dapat mencapai lebih dari Rp40 triliun. Hal ini didorong oleh naiknya harga minyak dan volume penjualan yang meningkat. Sebagai informasi, AKRA mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp25,4 triliun di akhir tahun 2021. Sementara, pendapatan sewa perseroan sebesar Rp243,6 miliar pada tahun lalu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)