Likuiditas industri perbankan di awal 2023 masih di atas threshold dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Januari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,64% (Desember 2022: 137,67%) dan 29,13% (Desember 2022: 31,20%), jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Risiko kredit di awal 2023 terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,76% (Desember 2022: 0,71%) dan NPL gross sebesar 2,59% (Desember 2022: 2,44%).
Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada Januari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp435,74 triliun (Desember 2022: Rp469,15 triliun) dengan jumlah debitur yang menurun menjadi 2,02 juta nasabah (Desember 2022: 2,27 juta nasabah).
Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,51% (Desember 2022: 1,23%), jauh di bawah threshold 20%. Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan menguat menjadi sebesar 25,93% (Desember 2022: 25,63%).
(Taufik Fajar)