JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengakui pasar minyak goreng di Indonesia masih dikuasai produsen swasta. Sementara, perseroan negara hanya mampu mengendalikan 3%.
Perkara ini, menyebabkan operasi pasar BUMN tidak berdampak signifikan atas pengendalian kenaikan harga komoditas atau ketidakmampuan BUMN mengintervensi pasar saat gejolak harga pangan.
"Selama ini, minyak kita tidak bisa intervensi karena kita hanya punya 3% dari total market, kecil sekali, bagaimana kita bisa operasi pasar?," ujar Erick kepada wartawan, Senin (27/2/2023).
Tercatat produsen swasta menguasai 56% lahan perkebunan kelapa sawit. Sementara, penguasaan lahan oleh BUMN hanya di angka 4% dengan kontribusi sebesar 7%.
Lalu, apa strategi Erick Thohir agar pasar minyak goreng di dalam negeri bisa dikendalikan BUMN?
Erick menargetkan adanya kepemilikan lahan oleh BUMN seluas 600.000 hektare (ha) hingga 2026. Lahan ini akan dikelola Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) melalui Subholding kelapa sawit atau Palm Co.