Padahal, kontribusi energi EBT sendiri dalam penggunaan bahan bakar pembangkit listrik masih sangat minim, yakni sekitar 13 persen per Desember 2022.
Fendy menilai kondisi ini menjadi salah satu ketidaksiapan Pertamina Geothermal Energy sebagai salah satu anak usaha BUMN untuk melantai di Bursa. Belum lagi struktur investor perseroan yang lebih banyak dari institusional sponsorship.
“Porsi ritel relatif kecil dan itu mengakibatkan perdagangan sahamnya tidak terlalu atraktif,” tuturnya.
(Feby Novalius)