"Akhir kuartal I, kita optimis IHSG bisa ke 6.950, itu target moderat, masih sangat possible. Cuma sulit ke 7.000 karena masih banyak tekanan," kata Chisty saat ditemui di IDX Tower belum lama ini.
Kondisi makroekonomi Indonesia yang positif setelah rilis inflasi yang terjaga, ditambah langkah Bank Indonesia menahan suku bunga, diyakini akan berdampak baik bagi pasar.
Namun demikian, ekspektasi lonjakan suku bunga global, terutama Amerika Serikat dipandang akan menjadi sentimen pemberat, mengingat Fed funds rate yang tinggi dapat mengancam arus modal asing di Indonesia.
"The Fed diproyeksikan akan mengerek kenaikan suku bunga 3 kali lagi sebesar 25 bps, ini jadi katalis pemberat yang menekan market global, dan market regional seperti Indonesia," tandas Chisty.
(Dani Jumadil Akhir)