Neraca keuangan BALI menunjukkan terdapat peningkatan aset 3,91% total mencapai Rp5,19 triliun. Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas juga bertambah 3,9% menjadi Rp2,75 triliun, sedangkan modal bersih tumbuh menjadi Rp2,44 triliun.
Akhir 2022, BALI menggenggam kas dan bank senilai Rp245,20 miliar, alias lebih tinggi dari posisi akhir 2021 senilai Rp137,07 miliar. Ini terjadi berkat peningkatan penerimaan dari pelanggan, serta pencairan sejumlah utang.
(Taufik Fajar)