Sementara itu untuk kebijakan pembagian dividen, GTRA akan mulai membagikan dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan seterusnya. GTRA akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih perseroan dengan mengacu pada UUPT serta RUPST.
Sebagai informasi, GTRA saat ini memiliki kegiatan usaha utama yang bergerak dalam bidang angkutan bermotor untuk barang umum. Pemegang saham GTRA saat ini adalah PT Adika Eka Putra 43,68%, PT Trimulti Adinata Perkasa 43,68%, Ardi Supriyadi 6,32%, dan Ronny Senjaya 6,32%. Hingga 30 November 2022, GTRA membukukan pendapatan neto Rp195,3 miliar, tumbuh 40,7% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang sebesar Rp138,8 miliar. Laba bruto GTRA naik 37,8% menjadi Rp87,56 miliar dari Rp63,53 miliar. Laba bersih meningkat 42,1% menjadi Rp13,59 miliar dari Rp9,56 miliar.
Perseroan menjelaskan, peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah armada yang dimiliki, pada Agustus 2021 jumlah kendaraan truk sebanyak 547 unit sedangkan di Agustus 2022 jumlah kendaraan truk sebanyak 821 unit sehingga pendapatan pada 2022 meningkat. Penambahan jumlah armada dilakukan seiring dengan peningkatan permintaan/order yang diterima.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)