Per Desember 2022, total nilai aset IPCM tercatat sebesar Rp1,48 triliun, tumbuh dibandingkan posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp1,42 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp291,68 miliar dan ekuitas sebesar Rp1,19 triliun.
Sepanjang 2022 lalu, IPCM telah berhasil meluncurkan tiga kapal pandu dan satu kapal tunda baru, serta melakukan beberapa penandatangan perjanjian kerja sama. Salah satunya yakni Perjanjian Kerjasama Pelayanan di Teluk Weda berkolaborasi dengan PT Langlang Laju Layang, yang merupakan ekspansi awal bisnis IPCM di Wilayah Timur Indonesia.
“Salah satu milestone tahun lalu yakni, dengan selesainya pembangunan kapal tunda Abimanyu V, maka semua rangkaian pembangunan kapal yang pembiayaannya menggunakan dana hasil IPO, (kapal) Abimanyu I, II, III, IV dan V telah berhasil dituntaskan,” imbuh Shanti.
Selain itu, IPCM juga masuk dalam daftar IDX-MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) BUMN 17. Penentuan 17 saham konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih berdasarkan likuiditas transaksi di Pasar Reguler terbaik, kapitalisasi pasar terbesar, dan juga mempertimbangkan kinerja keuangan, serta tingkat kepatuhan yang baik.
Indeks IDX-MES BUMN 17 juga dapat menjadi tolak ukur baru bagi investor untuk berinvestasi saham-saham syariah.
(Taufik Fajar)