JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sudah membayar utang Tranche B senilai Rp2,7 triliun kepada seluruh kreditur perbankan.
Adapun total utang pokok yang dibukukan perusahaan mencapai USD2,2 miliar atau setara Rp33,6 triliun.
BACA JUGA:
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi mengatakan pembayaran utang Tranche B ke perbankan dilakukan pada Kuartal I/2023.
“Di Kuartal I/2023 ini pun Krakatau Steel melakukan pembayaran utang Tranche B senilai Rp2,7 triliun kepada seluruh kreditur perbankan," ujar Tardi, Kamis (4/5/2023).
Sejak restrukturisasi keuangan pada 2019 lalu, Krakatau Steel telah membayar utang sebesar Rp10,9 triliun. Tardi memastikan pihaknya bisa melunasi utang perusahaan.
"Ini adalah komitmen Krakatau Steel untuk terus mengurangi utangnya sesuai dengan time line pembayaran,” katanya.
Di lain sisi, emiten bersandi saham WSKT itu berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD689,8 juta atau setara Rp10,13 triliun pada Kuartal I/2023. Jumlah itu naik 2,05% dibandingkan dengan periode yang sama 2022 yakni USD675,9 juta.
Tardi mengatakan kenaikan pendapatan didorong oleh volume penjualan baja sebesar 10,31% menjadi 611.000 ton dari sebelumnya 554.000 ton.
“Kami mencatatkan kenaikan pendapatan dan ini tidak lepas dari keberhasilan Krakatau Steel dalam menaikkan volume penjualan baja sebesar 10,31 persen menjadi sebesar 611.000 ton dari sebelumnya 554.000 ton, di tengah harga pasar baja yang masih cukup tertekan di Kuartal I 2023 ini,” ucap dia.
Krakatau Steel juga menjaga kinerja bisnisnya dengan capaian laba bruto sebesar USD52,4 juta, EBITDA positif USD29,8 juta serta laba operasi sebesar USD21,9 juta.
Dari sisi keuangan, lanjut Tardi, Krakatau Steel berhasil menekan biaya keuangan sebesar 20,96% menjadi sebesar USD29,1 juta pada Kuartal I/2023 dari semula sebesar USD36,8 juta pada Kuartal I 2022.
Dia optimis emiten bersandi saham KRAS itu bisa menjaga kinerja usaha dan keuangan, sehingga semakin membaik di tiga kuartal selanjutnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)