JAKARTA - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) menyetujui untuk menggunakan 5% laba bersih tahun 2022 menjadi cadangan umum perseroan dan membagikan 30% dari laba bersih tahun 2022 sebagai dividen tunai dengan nilai Rp 13,25 per saham atau total Rp 34,8 miliar.
Direktur Utama HAIS, Jayanti Sari mengatakan, kondisi keuangan perseroan lebih baik dibanding tahun 2021 di mana perseroan berhasil membukukan laba bersih lebih dari Rp 116 miliar, atau naik lebih dari 230% dibandingkan tahun 2021.
“Sebagaimana komitmen kami, dan berkat dukungan pemegang saham, perseroan dapat membagikan dividen yang secara nominal jauh lebih besar dari dividen tahun 2021,”ujarnya dikutip Harian Neraca, Jumat (12/5/2023).
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) adalah perusahaan yang berada di bawah Hasnur Grup yang berdiri pada 1966. Hasnur Group saat ini bergerak dalam kegiatan bisnis kehutanan, pertambangan, agribisnis, media, jasa dan logistik.
Dalam RUPS ini salah satu yang diagendakan adalah persetujuan dan pengesahan laporan tahunan sekaligus pemberian dan pembebasan sekaligus pelunasan (acquit et de charge) kepada dewan komisaris dan direksi perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2022.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik pengangkutan kargo sebanyak 9 juta ton atau naik 12,5% dibandingkan dengan target pada 2022. Dimana kinerja pendapatan dan laba bersih perseroan akan sejalan dengan realisasi pengangkutan kargo perusahaan. Sejauh ini, mayoritas pengangkutan yang dilayani oleh HAIS adalah komoditas batubara.
Perusahaan mengungkapkan, sangat diuntungkan oleh tren kenaikan harga batubara secara global, sehingga permintaan pengangkutan hasil produksi komoditas tersebut meningkat pesat. Walau begitu, HAIS juga berupaya mendiversifikasi komoditas yang diangkutnya. Tahun ini misalnya, HAIS memperoleh kontrak kerja pengelolaan dan penyediaan jasa pengangkutan kayu log.
Beberapa komoditas mineral juga berpeluang dilayani oleh HAIS, misalnya nikel. Pihak HAIS tentu melakukan studi mendalam ketika hendak melakukan diversifikasi jenis komoditas yang dapat diangkut perusahaan tersebut. Sebab, bisa saja HAIS membutuhkan kapal baru dengan spesifikasi tertentu demi menyesuaikan produk komoditas yang diangkut.
Di samping itu, HAIS berusaha meningkatkan performa bongkar-muat dan pengelolaan kepelabuhan melalui anak usahanya yaitu PT Hasnur Resources Terminal dan PT Hasnur Mitra Sarana. Dalam hal ini, HAIS mengupayakan agar proses bongkar-muat pada kapal-kapalnya dapat berlangsung cepat dan utilisasi pelabuhannya lebih maksimal. Kegiatan bongkar-muat yang efisien di pelabuhan dinilai akan menekan biaya-biaya pengeluaran HAIS.
(Taufik Fajar)