JAKARTA - Subholding gas PT Pertamina (Persero), melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia mendorong program pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan.
Dikutip Antara, Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah mengatakan telah menjalankan regulasi pemerintah pada kegiatan pengoperasian stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), transportasi BBG, dan program yang sedang berjalan yaitu konversi BBM kendaraan bermotor ke BBG.
BACA JUGA:
"Sertifikasi dan uji coba rutin dilakukan untuk memastikan kendaraan BBG aman digunakan," katanya, Minggu (21/5/2023).
Menurut dia, Gagas mengelola SPBG-SPBG, yang menyalurkan 11,7 juta liter setara premium (LSP) per tahun bagi transportasi.
BACA JUGA:
Seluruh SPBG tersebut telah mendapatkan izin layak operasi dari Kementerian ESDM dan sertifikat inspeksi teknis.
Untuk melakukan konversi truk, Gagas telah memenuhi regulasi seperti sertifikat keamanan tabung compressed natural gas (CNG), sertifikat bengkel workshop, sertifikat analisa kualitas gas SPBG, dan sertifikat uji instalasi head truck.
Pada konversi sepeda motor, sertifikat yang telah didapatkan adalah untuk tabung CNG, bengkel workshop, dan analisa gas SPBG.
Gagas juga mendapatkan pengesahan hasil uji instalasi sistem pemakaian bahan bakar jenis CNG pada kendaraan bermotor merek UD Trucks Tipe GWEE 3030 6X4T WB4300MM ABS M/T sebagai kendaraan khusus.
Selain itu, Gagas telah mengantongi sertifikat bengkel instalasi sistem pemakaian BBG pada kendaraan bermotor, pengujian dari Kementerian Perindustrian, serta SK Kelayakan Bejana Tekanan dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Sertifikat-sertifikat tersebut membekali Gagas dalam penerapan aspek keamanan terkait teknis dan operasi infrastruktur BBG.
"Kami berterima kasih atas dukungan dan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan dalam rangka realisasi program konversi BBG pada kendaraan. Dukungan ini menjadi penyemangat untuk terus memastikan alat penunjang konversi BBG sesuai standar teknis. Tujuannya, pengguna maupun masyarakat umum merasa aman menggunakan BBG untuk kendaraannya," ujarnya.
Hardiansyah juga menekankan komitmen Gagas sebagai bagian PGN Subholding Gas Pertamina untuk berpartisipasi pada roadmap menuju target net zero emission (NZE) pada 2050 melalui 2,8 juta kendaraan berbahan bakar CNG.
Dia berharap dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya agar program konversi BBG untuk kendaraan berjalan lancar dan membantu mengurangi impor BBM dan subsidi energi, serta meningkatkan kualitas lingkungan.
Ketua Komite Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mendukung pemanfaatan BBG pada kendaraan mengingat penghematan yang didapatkan masyarakat.
Untuk itu, KNKT memberikan rekomendasi keselamatan pada aspek kualitas gas, inspeksi, dan pemeliharaan kendaraan BBG, selain perlu juga dilakukan sosialisasi rutin kepada pengguna.