JAKARTA – PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) bakal menebar dividen tunai Rp46 per lembar saham. Pembagian dividen diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
“RUPST sepakat membagikan dividen Rp500,1 miliar atau 45% dari laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp1,112 triliun. Sehingga investor akan menerima Rp46 per lembar,” kata Direktur Utama STAA Mosfly Ang dilansir dari Harian Neraca, Senin (22/5/2023).
Mengacu pada komposisi pemegang saham, PT Malibu Indah Lestari akan menerima 36,69% dari total pembayaran dividen. Lalu, PT Kedaton Perkasa akan mengantongi 28,87% dari total dividen. Kemudian Russel Maminta Wijaya menampung 13,23%, Gani akan mendapatkan 6,34%, Lele Tanjung sebesar 3,75% dan investor publik akan memperebutkan 8,28%.
Di kuartal pertama 2023, STAA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,16 triliun. Penjualan tersebut turun 28,78% dari Rp1,63 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara YoY. Berdasarkan jenis produk, penjualan minyak sawit mencapai Rp1 triliun atau turun 23,11%, minyak inti sawit Rp95,32 miliar turun 56,09% dan inti sawit sebesar Rp32,11 miliar turun 55,74%.
Selanjutnya, bungkil sawit sebesar Rp22,62 miliar atau turun 27,59%, tandan buah segar sebesar Rp8,47 miliar turun 42,05% dan ampas sawit sebesar Rp65 juta turun 98,64%. Sementara berdasarkan pasar geografis penjualan lokal mencapai Rp1,14 triliun atau turun 29,19%, sedangkan eskpor sebesar Rp22,62 miliar atau turun 0,35%. Turunnya penjualan bersih STAA juga diikuti dengan surutnya beban pokok penjualan 8,78% dari Rp986,3 miliar menjadi Rp899,67 miliar per kuartal I/2023.
Penurunan kinerja STAA juga tercermin pada bottomline dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 66,8% dari Rp432,38 miliar menjadi Rp143,55 per kuartal I/2023. Adapun hingga akhir Maret 2023, STAA mencatatkan total aset senilai Rp7,02 triliun. Aset tersebut naik dari Rp7,01 triliun dibandingkan akhir Desember 2022.
Jumlah liabilitas STAA mencapai Rp2,22 triliun per 31 Maret 2023. Angka ini turun dari Rp2,36 triliun per 31 Desember 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas STAA mencapai Rp4,8 triliun per kuartal I/2023. Ekuitas STAA meningkat dari Rp4,64 triliun dibandingkan akhir 2022. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi penurunan 6,23% dari Rp1,8 triliun menjadi Rp1,69 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)