JAKARTA - Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti mendapat julukan ASN terkaya di Provinsi Banten. Pasalnya harta Ati mencapai Rp24,5 miliar.
Bahkan harta Ati ini lebih besar dari atasannya, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar yang memiliki harta sebesar Rp15 miliar.
Dengan kekayaan yang sangat besar itu, Ati kini menjadi sorotan masyarakat.
Dalam sebuah cuitan yang viral, akun @bung_madin menyoroti kekayaan pejabat kesehatan di Tanah Jawara ini.
Di awal cuitan itu, dia memulai dengan menyebut tingginya kasus tuberculosis di kalangan anak-anak Banten. Namun, hal ini menurut dia tidak menganggu kekayaan yang dimiliki Ati.
“Di balik menderitanya anak-anak di Banten, akan tetapi tidak bagi seorang Kadinkes Banten, yang bernama ATI PRAMUDJI yang telah menjadi orang nomor satu 'ASN TERKAYA' di Provinsi Banten,” tulis @bung_madin dalam cuitannya, dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (23/5/2023).
Kemudian, dia mengakhiri cuitan itu dengan frasa “tunggu kadonya ya bu dari KPK”.
Ada pula akun @xwgaB0n6oku yang membandingkan jumlah kekayaan Kadinkes Banten dengan yang dimiliki Kadinkes Lampung.
“Ternyata Kadinkes di Indonesia kaya-kaya, setelah Kadinkes Lampung Reihana kini kekayaan Kadinkes Banten lebih kaya lagi,” tulis cuitan itu.
Anita adalah warga Banten yang tinggal di wilayah Tangerang Selatan selama 16 tahun.
Dia mengaku tak heran ketika muncul berita di ponselnya yang menyebut harta kadinkes Banten viral karena jumlahnya ia sebut "tak wajar".
“Sebagai warga Banten yang tinggal di sini sudah dari 2007, menurut saya tidak ada perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun secara umum. Bukan hanya dari segi kesehatan, tapi secara umum tidak ada perubahan apa-apa,” ujar Anita.
Menurut dia, banyak warga setempat yang enggan pergi ke Puskesmas atau Rumah Sakit Umum karena seringkali layanan kesehatan di sana kurang memadai.
“Pelayanannya - bukan nggak ada bagus-bagusnya - tapi standar ke bawah... Kalau hari biasa, orang jarang ke Puskesmas karena begitu pelayanannya. Mereka lebih pilih ke Rumah Sakit langsung,” katanya.
Dia mengakui daerah Banten dikenal sebagai ‘sarang korupsi’. Hal ini, sambung dia, dilatarbelakangi terungkapnya rangkaian kasus korupsi Ratu Atut, anaknya, dan menantunya 2018 lalu.
“Masih banyak daerah di Banten yang sebenarnya enggak tersentuh, malah orang-orangnya memang sulit akses ke mana-mana,” ujarnya.
Dia mendorong pemeriksaan lebih lanjut laporan harta dan kekayaan Ati Pramudji.
“Jadi kalau bisa terkuak nih, uangnya dari mana dan ternyata bukan [usaha sampingan] dan dari uang dia sendiri, nah mantap,” tulisnya.
(Feby Novalius)