Selama beberapa tahun terakhir, toko buku ini "tidak jor-joran" melakukan inovasi, yang dapat mempertahankan para pelanggannya untuk tetap datang.
Pada era digital, para penikmat buku tidak melulu bergantung pada toko fisik untuk mengakses buku. Banyak buku tersedia di lokapasar dan bisa dipesan secara daring.
Oleh sebab itu, kemampuan bertahan sebuah toko buku sering kali bergantung pada bagaimana mereka mengemas atau menawarkan pengalaman tambahan bagi para pelanggannya.
“Mungkin toko buku bisa bertahan kalau dia juga menyediakan kafe atau menyediakan aktivitas seperti membaca bersama-sama, ada klub membaca, mungkin bisa bertahan. Kalau dia hanya menjual buku, tidak ada aktivitas yang mengikat pembeli, enggak bisa hidup secara umum,” kata Wien.
(Dani Jumadil Akhir)