Kinerja Industri Asuransi di 2022 Menantang, Manulife Catat Pendapatan Premi Rp10 Triliun

Safina Asha Jamna, Jurnalis
Senin 29 Mei 2023 10:42 WIB
Kinerja Industri Asuransi di Indonesia (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Industri asuransi mengalami tekanan setelah pulih dari pandemi Covid-19. Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengakui pada 2022 merupakan tahun tantangan karena perekonomian belum stabil.

Hal itu terlihat dari pendapatan industri asuransi jiwa hanya sebesar Rp223 triliun atau menurun 7,5% dibandingkan periode yang sama 2021.

Meskipun demikian, peluang untuk tumbuh tetap ada. Hal tersebut mengacu peningkatan jumlah tertanggung di 58 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI. Dia meyakini kondisi itu mengindikasikan bahwa target pasar industri asuransi jiwa sudah semakin luas. Demikian seperti dilansir Antara, Jakarta, Senin (29/5/2023).

Selain itu, masyarakat semakin menyadari pentingnya perlindungan asuransi jiwa sebagai salah satu perencanaan keuangan masa depan.

Sementara itu, perusahaan asuransi Manulife Indonesia pada 2022 meraih kinerja positif walaupun berada di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang menantang dan industri asuransi

Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan pencapaian itu menumbuhkan optimisme untuk kinerja tahun ini meskipun banyak kalangan mengkhawatirkan pelambatan ekonomi secara global pada 2023.

“Walaupun mengalami tahun yang penuh tantangan di 2022, kami mencatatkan kinerja bisnis yang solid untuk membantu jutaan nasabah dan keluarganya dalam melindungi masa depan mereka,” ujarnya.

Menurut dia, sepanjang 2022, pendapatan premi asuransi mencapai Rp10 triliun dan total pendapatan sebesar Rp12,6 triliun.

Manulife Indonesia juga membukukan total aset sebesar Rp60 triliun dan menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan aset kedua terbesar di Indonesia.

Dia menambahkan Manulife juga menunjukkan posisi permodalan yang jauh melebihi ketentuan pemerintah sebesar 120%, dengan risk-based capital (RBC) 587% di bisnis konvensional dan 664% untuk unit syariah.

Ryan menambahkan loyalitas nasabah diraih karena adanya kepercayaan nasabah kepada Manulife Indonesia. Kepercayaan itu juga didukung dengan kepastian pencairan klaim.

“Komitmen kami terlihat dari pembayaran klaim sejumlah Rp8,1 triliun atau Rp22,1 miliar per hari atau Rp900 juta per jam,” tutur dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya