JAKARTA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII akan bergabung ke dalam PTPN IV atau nantinya dikenal sebagai Sub Holding PalmCo. Sedangkan, PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV akan bergabung ke dalam PTPN I atau nantinya dikenal sebagai Sub Holding SupportingCo. Penggabungan Sub Holding PalmCo diharapkan akan segera terlaksana pada 2023.
Sub Holding PalmCo menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas perkebunan. Serta kapasitas produksi komoditas olahan sawit, termasuk hasil panen tandan buah segar (TBS). Termasuk kapasitas produksi crude palm oil (CPO), minyak nabati dan minyak goreng.
Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia Setiyono, mengatakan keberadaan PalmCo, sub-holding PTPN Group, akan membantu petani sawit di Indonesia.
Dengan kondisi saat ini, ketika sawit masih dikelola secara terpisah di masing-masing anak usaha PTPN, hubungan petani sawit dan perusahaan relatif baik.
"Setelah dibentuk sub holding PalmCo yang khusus mengelola bisnis sawit, kami yakin kemitraan dengan petani akan lebih baik dan efisien," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (30/5/2023).
Hal ini menurutnya, karena sebelumnya, satu anak usaha menggarap banyak komoditas, sehingga petani sawit bukan menjadi mitra bisnis utama, tetapi bersaing dengan komoditas karet, coklat hingga teh.
Selama ini, terangnya, anak usaha PTPN Group dibedakan berdasarkan daerah operasi, bukan berdasarkan komoditas. Dengan kehadiran PalmCo, maka petani sawit akan menjadi mitra utama perusahaan, sehingga perhatian kepada petani kepala sawit diyakini juga akan meningkat.
"Nah, ketika mendengar akan ada PalmCo khusus perusahaan palem-palem-an, ya kami senang sekali. Kami yakin, PalmCo akan fokus dengan kepentingan petani sawit," jelas Setiyono.