JAKARTA - Pekerja di divisi HRD biasanya memiliki tugas untuk mengatur sumber daya (tenaga kerja) yang ada di dalam perusahaan.
Namun sekarang ini peran HR di dalam perusahaan semakin berkembang. Tak hanya sekadar mengurus manusia tapi perlu paham tentang teknologi, tren, hingga perubahan operasional yang tentunya bisa membentuk masa depan bisnis.
BACA JUGA:
Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda tahun 2020 lalu, banyak perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan bekerja hybrid atau bahkan work from anywhere (bekerja dari mana saja).
Hal ini sebenarnya malah membuat pekerjaan HR menjadi lebih berat, banyak tantangan lebih besar yang akan merubah pekerjaan HR.
Mengutip Instagram resmi @prakerja.go.id, Minggu (4/6/2023) berikut tantangan pekerjaan HR kedepannya yang perlu diketahui.
1. Penyesuaian kebijakan terus menerus
Pascapandemi Covid-19, rata-rata para pekerja menuntut fasilitas tempat kerja yang lebih fleksibel dan keseimbangan hidup kerja.
Di mana hal ini membuat para tenaga HR harus memikirkan kembali bagaimana membangun culture di perusahaan tersebut. Apalagi saat individu di dalamnya lebih jarang bertatap muka, efisiensi ruang kerja, hingga tawaran yang lebih menarik untuk menggaet talenta baru.
2. Adanya tekanan ekonomi
Di beberapa sektor industri tekanan ekonomi pastinya memberi tekanan pada bisnis. Nah disinilah HR dituntut untuk lebih terlibat dalam keputusan strategis bisnis perusahaan. Adapun hal ini juga berdampak pada: Biaya gaji yang bisa ditawarkan, tingkat retensi karyawan, hingga anggaran pelatihan karyawan.
3. Kebutuhan Skilling, Reskilling, dan Upskilling meningkat
Dengan meningkatnya tuntutan sustainability (keberlanjutan) dalam aktivitas di berbagai industri serta penerapan teknologi yang lebih maju seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence) membuat reskilling menjadi dibutuhkan.
Hal ini juga dibuktikan dari riset Future of Jobs Report 2023 yang menyebut 44% keterampilan dasar pekerja akan berubah dalam 5 tahun ke depan.
(Zuhirna Wulan Dilla)