JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan, keberadaan agen asuransi tetap jadi ujung tombak industri asuransi jiwa di Tanah Air.
AAJI mengajak agar para agen asuransi jiwa untuk meningkatkan kapasitasnya dengan bergabung dalam MDRT Indonesia.
"Ini adalah wadah bagi para agen asuransi jiwa untuk dapat meningkatkan kemampuannya sebagai financial planner berskala internasional," kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Agen masih menjadi penopang kinerja industri asuransi jiwa di Indonesia. Industri mengapresiasi tinggi peran agen asuransi jiwa. Togar menyebutkan, jumlah karyawan di industri asuransi jiwa saat ini mencapai lebih dari 20 ribu dan jumlah tenaga pemasar sekitar 567 ribu orang.
Menurut Togar, peran agen asuransi jiwa sangat vital dalam meningkatkan penetrasi serta inklusi dan literasi asuransi jiwa di masyarakat. Maka dari itu AAJI terus mendukung berbagai upaya dalam meningkatkan kompetensi dan pengetahuan agen asuransi jiwa.
"Kami berharap ada kualifikasi baru yakni premi pretention risk. Dalam hal ini kategori MDRT tidak hanya berdasarkan nominal, tetapi juga kualitasnya. Tujuannya menciptalan polis-polis yang sehat, di sisi lain polis yang lapse berkurang," katanya.
Berkaitan dengan kinerja industri asuransi jiwa, berdasarkan data dari 56 perusahaan asuransi jiwa pada periode Januari sampai dengan Maret 2023, jumlah tertanggung asuransi jiwa terus konsisten menjadi catatan hijau bagi industri asuransi jiwa.
Sampai dengan 31 Maret 2023, industri asuransi jiwa mencatatkan jumlah tertanggung sebanyak 87,54 juta orang. Ini terdiri dari 29,74 juta tertanggung perorangan dan 57,80 juta tertanggung kumpulan. Jika dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal I 2022, secara keseluruhan terdapat lebih dari 12 juta penambahan tertanggung, atau meningkat sebesar 16,6%. Sementara dari sisi pendapatan, pada kuartal I tahun 2023 industri asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp54,36 triliun.
Togar lebih lanjut menegaskan, pertumbuhan tertanggung tentu saja berkaitan erat dengan kinerja pemasaran. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat akan fungsi proteksi asuransi jiwa semakin bertumbuh.
"Peran agen asuransi jiwa bagi masyarakat sudah bukan lagi hanya sekedar pemasar asuransi jiwa tetapi juga sebagai pendamping dalam memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan keluarga," katanya.