JAKARTA — Goldman Sachs Group Inc menjadi bank terbaru yang memangkas proyeksi ekonomi China dari 6% menjadi 5,4%.
Hal itu lantaran negeri tirai bambu tersebut dinilai memiliki keterbatasan pilihan untuk meningkatkan stimulus.
BACA JUGA:
Walaupun China sudah menerapkan pelonggaran kebijakan, tim ekonom Goldman menilai itu tidak akan melebihi yang diterapkan pada yang terjadi sebelumnya, termasuk tahun 2020.
Stimulus properti dan infrastruktur mungkin akan tepat sasaran dan moderat mengingat adanya penurunan populasi, tingkat utang yang tinggi, dan seruan Presiden Xi Jinping untuk menekan aksi spekulasi di sektor properti.
BACA JUGA:
"Menggunakan rute lama yang sama dengan menggunakan properti dan infrastruktur untuk merekayasa pemulihan ekonomi yang kuat akan menjadi tidak konsisten dengan jenis 'pertumbuhan berkualitas tinggi' yang telah berulang kali ditekankan oleh pemimpin China," kata laporan itu, dilansir Bloomberg, Senin (19/6/2023).