Pada prospektus IPO, WINE berencana membagikan dividen dengan rasio 35% dari laba bersih untuk tahun buku 2023. Besaran dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi.
Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan naik sebesar 20%. Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Hatten Bali, Ketut Sumarwan pernah bilang, WINE cukup optimistis kinerja keuangan pada tahun 2023 akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya di 2022.
Adapun, optimistis tersebut didorong oleh tren konsumsi masyarakat yang naik dan pertumbuhan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara yang semakin besar.
Di kuartal pertama 2023, perseroan berhasil membalikkan posisi rugi bersih tahun berjalan Rp 118 juta menjadi laba bersih tahun berjalan senilai Rp 11,48 miliar. Posisi berbalik tersebut didukung atas lonjakan penjualan perseroan menjadi Rp 58,50 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan periode sama tahun lalu hanya Rp 24,75 miliar.
Kenaikan tersebut berimbas terhadap keberhasilan WINE membukukan laba operasional senilai Rp 13,39 miliar, dibandingkan dengan rugi operasional emncapai Rp 194,75 juta pada kuartal I-2022.
Lonjakan laba juga didukung kenaikan pendapatan lain-lain menjadi Rp 1,74 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu hanya Rp 122,76 juta. Pertumbuhan laba tersebut menjadikan perseroan mencetak laba per saham Rp 4,25, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan rugi per saham.
(Taufik Fajar)