Karena tidak memiliki masalah likuiditas, maka saham SMKM diperdagangkan secara continuous auction, yang artinya masih diperdagangkan secara normal, tetapi terkena ketentuan khusus terkait batasan auto rejection maksimal 10 persen, dengan minimum-price di level Rp50.
Hingga sesi pertama Senin (17/7), saham SMKM jatuh 9,52 persen di Rp114 per saham, dengan nilai transaksi-net mencapai Rp373,04 juta dari total volume-net sebesar 3,26 juta saham.
Penurunan ini juga membuat saham SMKM menyentuh level terendah sepanjang masa alias all-time low (ATL) dari harga perdana di Rp264 ketika listing pada 9 Maret 2022.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)