JAKARTA - Harga minyak dunia terangkat sekitar 2% ke level tertinggi hampir tiga bulan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga minyak mentah naik di tengah pengetatan pasokan, meningkatnya permintaan bensin AS, harapan langkah-langkah stimulus China dan pembelian teknis.
Melansir Antara, Selasa (25/7/2023), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September bertambah USD1,67 atau 2,1% menjadi USD82,74 per barel di London ICE Futures Exchange.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September meningkat USD1,67 atau 2,1% menjadi USD78,74 per barel di New York Mercantile Exchange.
Itu adalah penutupan tertinggi untuk Brent sejak 19 April dan untuk WTI sejak 24 April, karena kedua kontrak berjangka didorong ke wilayah overbought secara teknis di atas rata-rata pergerakan 200 hari mereka.
Rata-rata pergerakan 200 hari telah menjadi titik kunci resistensi teknis untuk kedua harga acuan tersebut sejak Agustus 2022.
Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Bank, mengatakan pergerakan di atas rata-rata pergerakan 200 hari "umumnya menghentikan spekulatif dan menarik pedagang yang mencari titik masuk baru."
Kedua harga acuan minyak mentah telah naik selama empat minggu berturut-turut dengan pasokan diperkirakan akan mengetat karena pemotongan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+.